Komite Persiapan Wilayah Liga Mahasiswa NasDem Provinsi Riau kembali mengadakan konsolidasi pembentukan LMN. Kali ini konsolidasi dilakukan di dua kabupaten yang ada di Riau, yakni Kabupaten Indragiri hulu (Inhu) dan Kabupaten Kuansing. Didukung oleh DPW dan DPD Partai NasDem setempat, kegiatan konsolidasi dan sosialisasi dilansungkan pada 27 januari 2012 di Kabupaten Inhu. Tim yang diterjunkan adalah para pengurus inti Komite Persiapan Wilayah Riau, yakni Dedi Harianto Lubis (ketua), Andukot Ismael (Sekretaris), Adhelina Larashati (bendahara), D T. Nouvendi SK (Wasek keanggotaan dan organisasi), Rocky Ramadani (Wasek kerjasama antar organisasi), dan Daniel Rico (Ketua Bidang agitasi dan propaganda).
Kehadiran Tim Komite Persiapan Wilayah Provinsi Riau di Inhu disambut baik oleh 50 orang peserta dari tiga sekolah tinggi yg ada di Kabupaten Inhu yakni STIE-I (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indragiri), STTI (Sekolah Tinggi Teknik Indragiri), dan STAI Madinatunnajah (Sekolah Tinggi Agama Islam Indragiri). Antusiasme yang diberikan peserta cukup tinggi dengan kehadiran dari Tim Komite Persiapan Komite Wilayah Riau yang datang dari Pekanbaru terbukti dari semangat dan energi para peserta yang tetap bertahan hingga pukul 21.00 WIB. Diawali dengan kata sambutan dari ketua LMN Propinsi Riau, Dedi Harianto Lubis, dialog berlangsung dinamis. Sekretaris Wilayah LMN Riau, Andukot Ismael menekankan pentingnya mahasiswa untuk berpolitik.
“Sebagai organisasi politik, kita harus bangunkan rasa kepedulian mahasiswa yang telah lama tertidur, buka mata dan telinga, dengarkan jeritan rakyat, datangi mereka lalu terlibatlah untuk menyelesaikan persoalan persoalan mereka”, ujar Andukot.
Konsolidasi pembentukan dan sosialisasi LMN ini kemudian dilanjutkan ke Kabupaten Kuansing pada tanggal 29 Januari 2012, yang dihadiri sekitar 30 peserta. Tak beda dengan di Inhu, antusiasme mahasiswa juga sangat tinggi untuk bergabung di Liga Mahasiswa NasDem. Mayoritas peserta mengharapkan agar LMN segera berdiri di Kuansing dan segera terlibat aktif membantu rakyat.
“Saya harap LMN segera berdiri di Kuansing, karena di kabupaten ini belum pernah ada sayap partai, khususnya dari sektor mahasiswa yang terlibat aktif dalam membantu persoalan-persoalan masyarakat”, ujar salah seorang peserta. Pada kesempatan yang sama, para peserta juga menyampaikan keluhan mereka, bahwa terbelenggunya demokrasi di kabupaten Kuansing mengakibatkan mahasiswa tidak dapat bebas untuk berserikat maupun berekspresi karena dianggap sebagai ancaman bagi pemerintah setempat. “Bagi mahasiswa yang berserikat maka ancaman DO akan dilayangkan kepada mereka”, ungkap peserta. Meski demikian, Liga Mahasiswa NasDem tetap berjuang untuk menembus kekosongan gerakan mahasiswa di Kabupaten Kuansing. (adl)
0 comments:
Posting Komentar